Lambang Liebstandarte Adolf Hitler
Boleh jadi dalam jajaran divisi-divisi SS, Divisi SS Pertama
Liebstandarte Adolf Hitler adalah divisi yang paling terkenal diantara
lainnya. Divisi ini adalah divisi waffen-SS (SS Bersenjata) pertama yang
dibentuk sekaligus unit SS pertama yang dibentuk untuk menggantikan SA
(Sturm Arbeiteilung - Milisi bentukan partai NAZI - bisa diidentikan
dengan banser pada partai-partai di Indonesia). 'Liebstandarte' adalah
sebuah kata yang menyatakan bahwa divisi ini merupakan personal body
guard, dalam hal ini mereka adalah personal bodyguard bagi Sang Fuhrer,
Adolf Hitler. Slogan mereka adalah Meine Ehre heisht Treue yang
artinya Kehormatanku adalah Kesetiaan. Kesetian terhadap Fuhrer mereka,
memang dalam perjalanannnya, Liebstandarte Adolf Hitler terkenal fanatik
dalam bertempur. Namun efektifitas mereka sebagai satuan tempur tidak
diragukan. Mereka adalah kombinasi antara kekuatan tempur yang tinggi
dengan doktrin politik yang mendalam. Membuat Liebstandarte Adolf Hitler
menjadi sebuah kekuatan tempur yang disegani baik oleh kawan maupun
lawan.
Pada awal perkembangan Partai NAZI, seluruh pengamanan para petinggi
NAZI di serahkan kepada Sturm-Arbeiteilung, sebuah milisi bentukan Ernst
Rohm. Salah seorang bekas militer yang menjadi petinggi partai NAZI.
Namun semenjak Machtergreifung (Malam Pedang Panjang), pembunuhan
petinggi SA yang disinyalir akan melakukan kudeta terhadap pimpinan NAZI
lainnya. Maka SS berbalik mempunyai peranan yang lebih penting dari SA.
Lambat laun, seluruh peranan penting SA digantikan seluruhnya oleh SS
dan SA dibubarkan.
Inspeksi Hitler 1935
Liebstandarte Adolf Hitler kemudian mempunyai peranan militer dibawah
komando langsung dari Hitler (berbeda dengan kesatuan SS lain yang
berada di bawah Himmler). Awalnya, Leibstandarte Adolf Hitler atau biasa
disingkat LAH hanya berbentuk sebagai Stoshtrupp atau tentatra kejut
(bisa diidentikan dengan pasukan gerak cepat) namun bentuk pasukan ini
dibubarkan ketika Hitler dipenjara pada tahun 1923 akibat pemberontakan
Beer Hall yang gagal. Pada tahun 1925, ketika Hitler dibebaskan,
pasukan semacam ini kembali dibentuk. LAH kemudian berkembang pesat
sehingga pada tahun 1933 ia sudah berbentuk sebagai unit penuh dengan
dua komando di dalamnya: Sonderkommando Zossen dan juga Sonderkommando
Juteborg.
LAH kemudian berganti nama menjadi Liebstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH)
pada tahun 1934. LSSAH mulai aktif dalam gerakan sebagai bentuk militer
dengan ikut serta dalam reoccupation Saarland pada tahun 1935, menyusul
kemudian pada aneksasi (Anchluss) Austria pada tahun 1938. Pada saat
invasi Polandia, LSSAH berbentuk sebuah resimen infantri penuh dengan
kekuatan 3 batalion.
STUG Salah Satu Pendukung Kekuatan LSSAH
Pada saat invasi Perancis di tahun 1940, LSSAH telah berbentuk resimen
infantri bermotor dengan kekuatan pendukung beruba Sturmgeschutz
(Assault Gun). Dalam pertempuran di Perancis, LSSAH mulai menampilkan
kemampuannya. Ia mampu maju sejauh 75 kilometer dalam waktu singkat
melewati perbatasan Belanda. Dan ini adalah salah satu gerak cepat
pasukan yang paling berhasil selama invasi di Perancis. Namun beberapa
insiden menyertai gerak maju pasukan LSSAH, salah satu diantaranya
adalah kesalahan penembakan terhadap Jendral Student, komandan pasukan
payung. Serta kesalahan informasi bahwa Sheep Dietrich, komandan LSSAH
telah tewas, sehingga untuk membalaskan dendam mereka membunuh semua
tawanan perang yang berada di tangan mereka.
Pada babakan penyerangan ke Balkan, LSSAH telah berbentuk sebagai
brigade penuh. Bentuk LSSAH kemudian semakin dikembangkan menjadi divisi
penuh Bermotor pada saat babakan Operasi Barbarossa di tahun 1941,
invasi terhadap Uni Soviet. Bentuk divisi ini kemudian dikembangkan lagi
menjadi Panzergrenadier (semi divisi bermotor dan semi divisi panser)
hingga tahun akhir tahun 1942. Divisi ini dirubah menjadi Divisi Panzer
penuh pada awal tahun 1943 dan kemudian diikutsertakan dalam Tentara
Ke-6 Pimpinan Jendral Paulus untuk terlibat di dalam perebutan kota
Stalingrad (Di sini titik balik serangan Jerman terjadi). Ketika pertama
kali terjun dalam peperangan di Stalingrad, LSSAH harus berhadapan
dengan ratusan tank t-34 yang tergabung di dalam Mobile Group Popov yang
merupakan ujung tombak terhadap counteroffensive pasukan Soviet di
front Stalingrad. Soviet menderita cukup banyak kerugian, namun
kemampuannya untuk kembali merekrut pasukan membuat LSSAH terpukul
mundur. Bersama dengan itu tragedi Stalingrad terjadi dengan menyerahnya
lebih dari 100 ribu pasukan Jerman di kota tersebut.
LSSAH kembali bertempur di front timur dalam Offensive Kursk. Di Kursk,
LSSAH berhasil menghancurkan ratusan tank dari divisi-divisi tank uni
soviet. Namun kembali, kemampuan Soviet dalam membentuk kembali
pasukannya secara cepat membuat LSSAH kembali terpukul mundur. LSSAH
kemudian ditarik mundur untuk direorganisasi kemudian kembali beraksi di
dalam mempertahankan garis pantai Normandia terhadap serang pasukan
sekutu setelah D-Day.
Aksi terakhir LSSAH adalah ketika offensive di Ardennes, offensive
terakhir Jerman di front barat. Meskipun pada akhirnya offensive ini
gagal, namun pamor dan kemampuan tempur divisi LSSAH benar-benar
menggagumkan. Mereka menunjukan kemampuan mereka sebagai grup tempur
luar biasa yang diindoktrinasi oleh NAZI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar