Kamis, 14 Maret 2013

Profil Divisi SS ke-13 Handscar, Pasukan Muslim NAZI

Dalam tahun 1943, setelah hampir lebih dari 3 tahun berperang, Jerman mulai merasakan kebutuhan tambahan kekuatan di dalam tubuh pasukannya. Setahun sebelumnya, beberapa kesatuan yang berasal dari Belanda, Belgia, Perancis dan Negara-Negara Baltik telah dibentuk. Kesatuan-kesatuan tersebut di masukan baik dalam tubuh pasukan Waffen SS maupun dalam tubuh Wehrmacht. Kemudian satuan-satuan yang berasal dari bekas negara Yugoslavia pun mulai dibentuk, salah satu satuan yang dibentuk adalah 13th Division Der SS "Handscar" Croatie Nr 1. Sebuah divisi croatia yang terdiri sebagian besar oleh satuan-satuan muslim yang mendiami bekas koloni Kerajaan Ottoman itu. Divisi tersebut nantinya bertugas untuk mengamankan wilayah Kroasia dan sekitarnya, namun pada kenyataannya ia juga terlibat dalam berbagai macam operasi pemberantasan 'partisans' dan kaum komunis yang merong-rong wilayah itu.
Anggota Divisi Handschar Sedang Membaca Islam vs Yahudi
Ditulis oleh kementrian propaganda Jerman

Divisi Handscar digagas pembentukannya oleh Reichfuher Heinrich Himmler beserta dengan Jendral SS Gottlob Berger dengan persetujuan Fuhrer Adolf Hitler di tahun 1942. Himmler menganggap bahwa Islam dan Doktrin Nazi mempunyai musuh yang sama yaitu sama-sama menganggap bahwa Yahudi dengan Zionismenya adalah sebuah bahaya laten dan permanen, serta mereka sama-sama memerangi komunis internasional 'Commitern' sebagai musuh mereka yang tak bertuhan. Himmler juga antusias dengan doktrin muslim tentang Jihad yang menjanjikan surga jika mereka berperang hingga titik darah penghabisan melawan musuh-musuh agama. Selain itu menurut Chris Bishop, Himmler diyakinkan bahwa Muslim Kroasia masih mempunyai kedekatan ras dengan Jerman, karena secara fisik, mereka sangat berbeda dengan bangsa Slavia dan Turki yang mendiami daerah itu juga. Sehingga tidak melanggar salah satu poin khusus yang menyebutkan bahwa anggota-anggota divisi SS harus berasal dari bangsa Jerman asli atau bangsa-bangsa lain yang mempunyai kedekatan biologis dengan ras Arya.


Nama Handschar yang artinya adalah pedang melengkung dalam bahasa Jerman merupakan simbol dari pedang tentara 'Saracen', tentara tradisional muslim pada jaman dahulu. Dalam bahasa Inggris, pedang itu disebut dengan 'sebre' atau 'scimitar'. Divisi ini sendiri mulai dibentuk pada Maret 1943 dengan kommandan pertama mereka Herbert Von Obwurzer.
Peresmian Divisi Handschar oleh H. Imam Al Husseini

Pada rekrutmen pertama terdapat lebih dari 20.000 orang muslim kroasia dan beberapa etnis kroasia selain muslim yang mendaftar sebagai anggota. Selain itu terdapat pula beberapa ratus orang Jerman sendiri yang menjadi staff dan instruktur dalam pelatihan. Peresmian Divisi Handscar dihadiri oleh Haji Imam Al Huseini, Imam Besar Masjid Al Aqsa, seorang yang disebut-sebut akan membentuk Negara Islam bersatu di wilayah Timur Tengah (Mesir, Palestina, Syria, Saudi Arabia, Hingga Irak) di bawah dukumgan Jerman.

Beberapa Operasi besar yang diikuti oleh Handscar antara lain :

  • Operasi pemberantasan 'Partisan Yugoslavia' : Partisan Yugoslavia berada di bawah komando Jozep Broz Tito semakin sengit melakukan perlawanan terhadap kekuatan Jerman di wilayah Balkan. Meskipun awalnya ia tidak begitu di kenal oleh kalangan sekutu, namun berkat keberhasilannya menaklukan tentara Axis, terutama dalam kantung-kantung yang dikuasai oleh tentara Italia. Maka namanya semakin dikenal, ia bahkan mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Inggris di awal tahun 1943 dan menolak secara tegas untuk terlibat di dalam Komunis Internasional, meskipun pergerakannya bersifat sosialis. Divisi Handscar terlibat dalam beberapa operasi dalam pemberatasan partisan ini bersama dengan beberapa divisi SS lain.
  • Operasi Wegweiser :  Bertujuan untuk membasmi partisan yang menyerang wilayah Syrmia antara kota Zagreb dan Belgrade. Dalam operasi ini, Handscar menderita korban cukup banyak dengan 573 orang tewas serta 82 tertangkap.
  • Operasi Sava : dimulai pada 15 Maret 1944, operasi ini bertujuan untuk membebaskan wilayah sekitar sungai Sava. Operasi ini juga disebut Operasi Liberasi Bosnia, yang berusaha membebaskan wilayah ini dari pendudukan tentara partisan yang waktu itu semakin kuat. Kekuatan partisan berhasil dipukul mundur setelah mereka kehabisan amunisi dan menderita kerugian korban jiwa yang cukup besar.
  • Operasi ke Ostfront, operasi ini digunakan untuk membantu pasukan Jerman yang mulai kewalahan melawan offensive pasukan Soviet yang mulai merangsek masuk ke dalam wilayah eropa timur. Dalam berbagai macam serangan yang dibangun, divisi ini mulai melakukan desersi karena korban yang cukup banyak dan semakin merangkseknya pasukan Soviet ke wilayah Yugoslavia sendiri. Divisi ini akhirnya dibubarkan menjelang jatuhnya Jerman.
BACA SELENGKAPNYA - Profil Divisi SS ke-13 Handscar, Pasukan Muslim NAZI

Profil 1st SS Division Liebstandarte Adolf Hitler, Divisi Pengawal Adolf Hitler

Lambang Liebstandarte Adolf Hitler

Boleh jadi dalam jajaran divisi-divisi SS, Divisi SS Pertama Liebstandarte Adolf Hitler adalah divisi yang paling terkenal diantara lainnya. Divisi ini adalah divisi waffen-SS (SS Bersenjata) pertama yang dibentuk sekaligus unit SS pertama yang dibentuk untuk menggantikan SA (Sturm Arbeiteilung - Milisi bentukan partai NAZI - bisa diidentikan dengan banser pada partai-partai di Indonesia). 'Liebstandarte' adalah sebuah kata yang menyatakan bahwa divisi ini merupakan personal body guard, dalam hal ini mereka adalah personal bodyguard bagi Sang Fuhrer, Adolf Hitler. Slogan mereka adalah Meine Ehre heisht Treue yang artinya Kehormatanku adalah Kesetiaan. Kesetian terhadap Fuhrer mereka, memang dalam perjalanannnya, Liebstandarte Adolf Hitler terkenal fanatik dalam bertempur. Namun efektifitas mereka sebagai satuan tempur tidak diragukan. Mereka adalah kombinasi antara kekuatan tempur yang tinggi dengan doktrin politik yang mendalam. Membuat Liebstandarte Adolf Hitler menjadi sebuah kekuatan tempur yang disegani baik oleh kawan maupun lawan.

Pada awal perkembangan Partai NAZI, seluruh pengamanan para petinggi NAZI di serahkan kepada Sturm-Arbeiteilung, sebuah milisi bentukan Ernst Rohm. Salah seorang bekas militer yang menjadi petinggi partai NAZI. Namun semenjak Machtergreifung (Malam Pedang Panjang), pembunuhan petinggi SA yang disinyalir akan melakukan kudeta terhadap pimpinan NAZI lainnya. Maka SS berbalik mempunyai peranan yang lebih penting dari SA. Lambat laun, seluruh peranan penting SA digantikan seluruhnya oleh SS dan SA dibubarkan.
Inspeksi Hitler 1935
Liebstandarte Adolf Hitler kemudian mempunyai peranan militer dibawah komando langsung dari Hitler (berbeda dengan kesatuan SS lain yang berada di bawah Himmler). Awalnya, Leibstandarte Adolf Hitler atau biasa disingkat LAH hanya berbentuk sebagai Stoshtrupp atau tentatra kejut (bisa diidentikan dengan pasukan gerak cepat) namun bentuk pasukan ini dibubarkan ketika Hitler dipenjara pada  tahun 1923 akibat pemberontakan Beer Hall yang gagal. Pada tahun 1925, ketika Hitler dibebaskan, pasukan semacam ini kembali dibentuk. LAH kemudian berkembang pesat sehingga pada tahun 1933 ia sudah berbentuk sebagai unit penuh dengan dua komando di dalamnya: Sonderkommando Zossen dan juga Sonderkommando Juteborg.


LAH kemudian berganti nama menjadi Liebstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH) pada tahun 1934. LSSAH mulai aktif dalam gerakan sebagai bentuk militer dengan ikut serta dalam reoccupation Saarland pada tahun 1935, menyusul kemudian pada aneksasi (Anchluss) Austria pada tahun 1938. Pada saat invasi Polandia, LSSAH berbentuk sebuah resimen infantri penuh dengan kekuatan 3 batalion.
STUG Salah Satu Pendukung Kekuatan LSSAH
Pada saat invasi Perancis di tahun 1940, LSSAH telah berbentuk resimen infantri bermotor dengan kekuatan pendukung beruba Sturmgeschutz (Assault Gun). Dalam pertempuran di Perancis, LSSAH mulai menampilkan kemampuannya. Ia mampu maju sejauh 75 kilometer dalam waktu singkat melewati perbatasan Belanda. Dan ini adalah salah satu gerak cepat pasukan yang paling berhasil selama invasi di Perancis. Namun beberapa insiden menyertai gerak maju pasukan LSSAH, salah satu diantaranya adalah kesalahan penembakan terhadap Jendral Student, komandan pasukan payung. Serta kesalahan informasi bahwa Sheep Dietrich, komandan LSSAH telah tewas, sehingga untuk membalaskan dendam mereka membunuh semua tawanan perang yang berada di tangan mereka.

Pada babakan penyerangan ke Balkan, LSSAH telah berbentuk sebagai brigade penuh. Bentuk LSSAH kemudian semakin dikembangkan menjadi divisi penuh Bermotor pada saat babakan Operasi Barbarossa di tahun 1941, invasi terhadap Uni Soviet. Bentuk divisi ini kemudian dikembangkan lagi menjadi Panzergrenadier (semi divisi bermotor dan semi divisi panser) hingga tahun akhir tahun 1942. Divisi ini dirubah menjadi Divisi Panzer penuh pada awal tahun 1943 dan kemudian diikutsertakan dalam Tentara Ke-6 Pimpinan Jendral Paulus untuk terlibat di dalam perebutan kota Stalingrad (Di sini titik balik serangan Jerman terjadi). Ketika pertama kali terjun dalam peperangan di Stalingrad, LSSAH harus berhadapan dengan ratusan tank t-34 yang tergabung di dalam Mobile Group Popov yang merupakan ujung tombak terhadap counteroffensive pasukan Soviet di front Stalingrad. Soviet menderita cukup banyak kerugian, namun kemampuannya untuk kembali merekrut pasukan membuat LSSAH terpukul mundur. Bersama dengan itu tragedi Stalingrad terjadi dengan menyerahnya lebih dari 100 ribu pasukan Jerman di kota tersebut.

LSSAH kembali bertempur di front timur dalam Offensive Kursk. Di Kursk, LSSAH berhasil menghancurkan ratusan tank dari divisi-divisi tank uni soviet. Namun kembali, kemampuan Soviet dalam membentuk kembali pasukannya secara cepat membuat LSSAH kembali terpukul mundur. LSSAH kemudian ditarik mundur untuk direorganisasi kemudian kembali beraksi di dalam mempertahankan garis pantai Normandia terhadap serang pasukan sekutu setelah D-Day.

Aksi terakhir LSSAH adalah ketika offensive di Ardennes, offensive terakhir Jerman di front barat. Meskipun pada akhirnya offensive ini gagal, namun pamor dan kemampuan tempur divisi LSSAH benar-benar menggagumkan. Mereka menunjukan kemampuan mereka sebagai grup tempur luar biasa yang diindoktrinasi oleh NAZI.
BACA SELENGKAPNYA - Profil 1st SS Division Liebstandarte Adolf Hitler, Divisi Pengawal Adolf Hitler

Erwin Rommel Sang Rubah Gurun

Barangkali hampir semua orang akan sepakat jika ditanya siapakah Jendral Jerman paling terkenal selama Perang Dunia Ke 2, maka jawabannya adalah Erwin Rommel. Ia merupakan seorang tentara yang berprestasi semenjak Perang Dunia Ke 1 dan pernah mendapatkan penghargaan Pour le Merite atas jasanya. Ia mendapatkan julukan sebagai rubah gurun 'The Dessert Fox' karena efektivitas dan kemampuannya memimpin pasukan selama operasi militer di Afrika Utara melawan pasukan sekutu. Rommel tidak hanya dihormati oleh pasukannya sendiri namun juga oleh pasukan lawan. Di bawah kepemimpinannya, pasukannya tidak pernah melakukan kejahatan perang. Perintah untuk melakukan eksekusi terhadap pasukan komando dan yahudi tidak pernah dilaksanakan. 
Jendral Edwin Rommel
Rommel lahir di Wuttembur pada 18 November 1891. Ayahnya merupakan seorang kepala sekolah di sekolah lanjutan di wilayah Aalen. Semasa kecil, Rommel menunjukan bakat luar biasa sebagai seorang insinyur. Ia bersama seorang temannya pernah membuat pesawat glider (pesawat tenpa mesin) dan berhasil menerbangkannya sejauh beberapa meter. Namun karena keinginan keluarga, Rommel akhirnya masuk ke militer sebagai seorang kadet. 
Perjalanan Rommel sebagai seorang militer tidaklah berjalan mulus. Ia bukanlah seorang sosok yang kuat dan tangkas sebagai anak muda. Perawakannya kecil dan cenderung lemah. Ada beberapa sumber yang menyatakan bahwa ia pun harus operasi hernia sebelum ia memasuki dinas militer. Prestasinya di akademi juga tidak terlalu istimewa. Ia bukanlah seorang tentara yang 'martial' namun lebih sebagai seorang 'strateg' handal. Rekomendasi yang ia dapat setelah lulus adalah 'Dia seorang prajurit yang berguna - A Usefull Soldier'


Meskipun lulus sebagai kadet militer yang biasa-biasa saja, namun selama Perang Dunia 1 Rommel menunjukan prestasi yang luar biasa. Ia pernah bertugas di front timur sebagai seorang pemimpin regu artileri. Lalu ia melanjutkan tugasnya di front Italia dalam Battle of Carporetto. Rommel berhasil menangkap 1500 prajurit Italia dan 43 perwira dengan prajurit kecil berjumlah 5 orang (3 orang penembak dan 2 orang perwira). Semenjak itu, nama Rommel mulai melambung dan bahkan dijadikan legenda. 
Diantara Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2, Rommel tetap berada di dinas militer sebagai seorang instruktur di sekolah militer. Selama tugasnya itu, ia menuliskan sebuah buku manual untuk pelatihan militer dan buku itu terus digunakan oleh militer Jerman selama Perang Dunia ke 2 nanti. Buku hariannya selama Perang Dunia 1 juga dipublikasikan di tahun 1937, buku itu mendapat sambutan hangat di kalangan pembaca bahkan dari Sang Fuhrer Adolf Hitler. Hitler tertarik dengan Rommel dan sesekali menunjuknya untuk melakukan pelatihan tertentu untuk Pemuda Hitler (Hitler Jungend), sebuah organisasi kepemudaan yang dibentuk oleh Partai NAZI.
Edwin Rommel Ketika Melakukan Inspeksi Pasukan
Selama invasi ke Polandia, Rommel belum terlibat secara langsung dan hanya berada di jajaran staf. Ia justru diberi tugas untuk menjadi komandan dari Pasukan Pengawal Hitler, tugas pasukan itu di kemudian hari digantikan oleh Pasukan SS. Rommel juga  menjadi organisator pada parade kemenangan Jerman atas Polandia pada akhir tahun 1939. 
Pada Invasi Perancis tahun 1940, Rommel memimpin Divisi Panzer ke 7. Divisi ini mendapatkan julukan istimewa sebagai Tentara Hantu, karena kemampuannya untuk menyembunyikan posisi mereka sehingga tidak saja musuh yang buta akan lokasi mereka, namun juga para petingginya di Berlin. The Ghost Army melakukan penyerangan secara simultan terhadap kota-kota benteng di sepanjang pantai utara Perancis seperti Rouen, Cherbourg dan Deippe dengan kecepatan yang luar biasa. Hal tersebut membuat pasukan sekutu kalang kabut dan membuka lebar jalan Pasukan Jerman untuk menguasai Perancis.
Pada tahun 1941, Rommel ditunjuk untuk memimpin Deutsche Afrikan Korps (Pasukan Jerman yang ditugaskan untuk berperang di Afrika Utara - Libya, Tunisia dan Mesir). Pasukan itu ditugaskan untuk membantu Pasukan Italia (yang berada di Libya) untuk melawan pasukan Sekutu (yang ada di Mesir). Pasukan Italia (karena pelatihan dan moral yang buruk) terpaksa harus terdesak ke arah barat secara terus menerus dari perbatasan Mesir Libya. Rommel yang datang hanya dengan 2 divisi berhasil membalikan keadaan. Ia bahkan berhasil menusuk pertahanan Sekutu dan menyeberangi perbatasan Libya dan Mesir meskipun dengan sisa 14 tank saja. 
Edwin Rommel di Afrika Utara
Kemenangan Rommel di Afrika Utara rupanya tidak berjalan mulus. Ia terpaksa 'maju mundur' dalam front sempit di Afrika Utara semata-mata karena masalah logistik. Kemampuan Italia untuk melindungi konvoi supply logistik ke Afrika Utara dari daratan Italia ternyata sangat buruk. Sementara itu kekuatan angkatan laut Inggris semakin meningkat membuat laut di sekitar Afrika Utara dikuasai oleh Inggris. Pasukan Darat Sekutu juga tak habis-habisnya mendapat pasokan tambahan dari terusan Suez yang terlindung. Hal tersebut diperparah dengan didaratkannya Pasukan Amerika di Aljazair Pada tahun 1943, membuat Pasukan Rommel terkurung di Afrika Utara.  Mereka akhirnya terpaksa menyerah kepada sekutu di Tunisia.

Di Afrika utara ini mendapat julukan sebagai Rubah Gurun (The Dessert Fox). Julukan ini diberikan oleh sekutu karena kemampuan Rommel untuk memecah dan menyerang pasukan sekutu secara tidak terduga. Mirip seperti seekor rubah yang menyelinap diam-diam untuk menyerang mangsanya.
Kekalahan Rommel di Afrika Utara tidak lantas menjatuhkan nama Rommel. Ia justru semakin dihormati, bukan saja oleh kawan namun juga oleh musuhnya sendiri. Banyak sekali Jendral Sekutu yang menaruh rasa kagum dan hormat yang sangat tinggi kepada Rommel. Mereka juga menjulukinya sebagai Jendral Jerman yang paling Brilian. Karena kemampuannya untuk mengorganisasi pasukan dan terus meraih kemenangan meskipun dalam keadaan logistik yang memprihantinkan. Tentaranya juga tidak pernah melakukan kejahatan perang, mereka memperlakukan tahanan sebaik mereka memperlakukan pasukan mereka sendiri. Dalam beberapa kasus bahkan lebih baik dari pasukan Jerman yang ditawan pasukan Sekutu.
Setelah Afrika Utara, Rommel dipindahkan ke daratan Italia dan sempat membantu pertahanan Italia terhadap invasi sekutu sepanjang tahun 1943. Setelah itu ia dipindahkan ke Perancis utara untuk mempersiapkan pertahanan untuk menangkis kemungkinan penyerangan pasukan Sekutu yang mulai bertumpuk di Inggris.
Rommel diindikasi terlibat dalam konspirasi Pembunuhan Terhadap Hitler (Operasi Valkyrie - Oleh Kolonel Staufenberg) walaupun kesimpulan itu berasal dari dasar yang lemah. Namun karena itulah ia terpaksa mengakhiri hidupnya sendiri untuk menyelamatkan kehormatannya. Sebagai balas jasa, Hitler menjamin keselamatan keluarganya selama ia masih berkuasa. Rommel mendapat upacara kehormatan militer dalam pemakamannya dan diumumkan ia tewas dalam tugas. 
BACA SELENGKAPNYA - Erwin Rommel Sang Rubah Gurun

10 kota terkenal semasa perang dunia ke 2


1. Operasi Pasar Garden (17-25 September, 1944)


Salah satu pertempuran udara terbesar dalam sejarah, "Operasi Market Garden" adalah usaha dari Sekutu untuk menyeberangi Garis Siegfried serta untuk menangkap "Ruhr," jantung industri Jerman. Misi ini dipicu di Jerman yang diduduki Belanda, tapi karena kurangnya persenjataan canggih dan kekuatan yang cukup, Sekutu dipaksa untuk kembali. Setelah menghadapi kekalahan memalukan dalam operasi ini, Sekutu severly dikritik karena taktik dan strategi perang miskin.

2. Pertempuran Bulge (16 Desember 1944 - 25 Januari 1945)

Pertempuran Bulge adalah serangan besar terakhir oleh Nazi melawan pasukan Sekutu. Pertempuran ini diplot untuk mengganggu aliansi Amerika, Inggris dan Perancis di bagian barat Eropa. Awalnya, Jerman mengalami banyak keberhasilan namun karena kurangnya penguatan yang tepat dan shortening di gudang, peluang sukses mereka yang disemen. Dalam pertempuran ini, Angkatan Darat Ketiga Jenderal George S. Patton memainkan peran penting dalam mengalahkan Jerman.

3. Pertempuran Midway (4 - 7 Juni 1942)

Lebih dikenal sebagai perang angkatan laut terbesar Perang Dunia 2 Pertempuran Midway terjadi antara Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Amerika Serikat, menandai akhir dari kekuatan angkatan laut Jepang. Asumsi yang salah dari intelijen Jepang dan keberhasilan terobosan dari codebreakers Amerika adalah alasan utama di balik rusaknya empat kapal induk Jepang dan sebuah mobil berat. Bencana dalam Kampanye Pasifik menyebabkan kekurangan besar bagi Jepang.

4. Pertempuran Berlin (20 April 1945 - 2 Mei 1945)
Dihitung di antara salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah perang, Pertempuran Berlin stigma yang berakhir Perang Dunia 2 di Eropa. Sebelum dimulainya pertempuran ini, perbatasan Jerman terjebak oleh Tentara Merah Soviet dan akhirnya pada tanggal 20 April 1945, mereka mulai shelling. Pertempuran sengit dari Tentara Merah menghancurkan pasukan Jerman yang lelah dan kacau secara mental.

5. Serangan terhadap Pearl Harbor (7 Desember 1941)
Sengatan unsounded kepada rakyat Amerika Serikat, serangan terhadap Pearl Harbor adalah serangan mendadak militer dilakukan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Pada 8.54 PM tanggal 7 Desember 1941, Pearl Harbor pangkalan angkatan laut Amerika diserang oleh lebih dari 350 pejuang Jepang, pembom dan pesawat torpedo. Serangan hellacious menghancurkan 188 pesawat Amerika, empat kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat, tiga kapal perusak,tiga kapal penjelajah, satu minelayer dan satu anti-pesawat kapal pelatihan. Selain penghancuran galangan kapal, pembangkit listrik, torpedo fasilitas penyimpanan; 2.401 orang tewas dan lebih dari 1250 orang menderita luka parah. Hari berikutnya, kontemporer Presiden Amerika, Franklin D. Roosevelt, menyatakan perang melawan Jepang dan terkenal dengan "Pidato penghujatan," membawa Amerika Serikat dalam Perang Dunia 2.

6. Pertempuran Kursk (Juli 05-23 Agustus, 1943)
  Pasukan Soviet dan Jerman di sekitar Kursk, ini pertempuran Perang Dunia 2 yang lebih dikenal untuk memberikan inisiatif strategis untuk Tentara Merah dalam perang lebih lanjut. Jerman berusaha untuk mengelilingi Tentara Merah tapi strategi mereka relatif lambat karena mereka sedang menunggu kedatangan senjata baru dan tank canggih di gudang mereka. Sementara itu, berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber intelijen,
7. Pertempuran Perancis (10 Mei-25 Juni, 1940)
Berdiri sebagai salah satu kampanye militer yang paling penting dari Perang Dunia 2, pertempuran ini merobek kekuatan pasukan Sekutu di Eropa dan mengakibatkan jatuhnya tak terduga dari Perancis. Selama Pertempuran Perancis, pasukan Prancis dan Inggris dievakuasi dari medan perang dan bagian utara dan barat Perancis dinyatakan sebagai zona pendudukan Jerman. Hingga Landings Normandia, Perancis berada di bawah hunian pasukan Axis.

8. Pertempuran Inggris (Juli 10-31 Oktober, 1940)


Salah satu pertempuran terbesar sepenuhnya oleh pasukan udara, Pertempuran Inggris (Air Battle for Inggris) itu dimotori oleh Angkatan Udara Jerman untuk mencapai superioritas udara di atas Royal Air Force Inggris. Mempekerjakan taktik teror bom canggih, Luftwaffe, Angkatan Udara Jerman, menghancurkan infrastruktur tanah serta pabrik-pabrik pesawat Inggris Raya.
9. Pertempuran Stalingrad (23 Agustus 1942 - 2 Februari 1943)


Pertempuran Stalingrad terjadi antara Uni Soviet dan Jerman Nazi dan terkenal sebagai salah satu pertempuran yang paling brutal dan paling berdarah dalam sejarah perang, dengan hampir dua juta dari kedua belah pihak. Pasukan Jerman berhasil menangkap lebih dari 90% luas kota Stalingrad (sekarang Volgograd) tapi soal fakta bahwa Tentara Merah membuat comeback luar biasa dan memukul mundur tentara Jerman keluar dari perbatasan.

10. Pertempuran Normandia (6 Juni - 30 Juni, 1944)
Sebuah ilustrasi sempurna dari belakang garis sabotase, Pertempuran Normandia merupakan invasi amfibi paling mengerikan dan paling mematikan dalam sejarah peperangan. Pada tanggal 6 Juni (D-Day), sekitar 195.000 prajurit dari pasukan Sekutu ekspedisi mendarat di pantai Normandia di hamparan 80 km dan menandai awal dari berakhirnya rezim Jerman Nazi.Selama Pertempuran Normandia, lebih dari 425.000 tentara dari kedua belah pihak terbunuh, terluka ata
BACA SELENGKAPNYA - 10 kota terkenal semasa perang dunia ke 2

Senin, 18 Februari 2013

Mantan Pasukan SS Nazi Pernah Bertempur Dengan Pejuang Kemerdekaan Indonesia!

Pangeran Bernhard (kanan) menginspeksi para awak kapal selam Belanda di pengasingan, Dundee, tanggal 25 September 1940 (karena negaranya diduduki oleh Nazi). Di sebelahnya adalah Gerardus Bernardus Michael van Erkel (kelak menjadi Vizeadmiral setelah perang)


Seragam sukarelawan SS Belanda, dengan medali yang terlalu berlebihan (karena tidak ada sukarelawan Belanda yang pernah meraih penghargaan Schwerter)!


Propaganda Nazi untuk menarik minat bangsa Belanda menjadi sukarelawan Waffen-SS


Sukarelawan Waffen-SS asal Indonesia


Tentara KNIL Belanda dan lokal menaiki kendaraan Overvalwagen


Konvoy tentara kolonial Belanda di bumi Indonesia


Pangeran Bernhard, suami Ratu Juliana, pernah mengusulkan untuk mengirim pasukan khusus SS (Schutzstaffel) ke Hindia Belanda (Indonesia), saat Jenderal Spoor membutuhkan 10.000 tentara tambahan.

Hal ini terungkap dalam arsip Kementerian Pertahanan Belanda yang ditemukan sejarawan Jacques Bartels, seperti dipublikasikan De Trouw tanggal 27 Juni 2008. Arsip tersebut dimuat dalam buku Tropenjaren. Ploppers en Patrouilles karya Bartels, yang terbit di bulan yang sama.

Pasukan SS pada awalnya adalah paramiliter di bawah partai Nazi, Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP), kemudian tumbuh menjadi kesatuan elite dan dikenal sangat brutal dan kejam di medan tempur.

Dalam rapat Legerraad (Dewan Militer) pada 24 Mei 1946, Pangeran Bernhard yang saat itu menjabat Inspektur Jenderal Angkatan Darat, mengusulkan supaya pasukan ini dikirim ke Nederlands-Indie. Saat itu pasukan Belanda di bawah komando Jenderal Simon Hendrik Spoor membutuhkan pasukan tambahan sebanyak 10.000 orang untuk kembali menduduki Nederlands-Indie yang baru saja memproklamirkan kemerdekaannya menjadi Indonesia.

Karena pasukan SS sangat terlatih dan berpengalaman di front, Pangeran Bernhard berpendapat, mereka tepat untuk dikirim untuk memenuhi permintaan Jenderal Spoor. Kebetulan saat itu ada ribuan anggota SS ditahan di Harskamp, setelah Nazi Jerman kalah perang.

Namun usul Bernhard tersebut ditolak Minister van Oorlog (Menteri Urusan Perang) Johannes Meynen yang bertanggung jawab pada pengiriman militer ke Nederlands-Indie. Meynen menilai usul Bernhard itu akan menuai masalah, karena pasukan Belanda tak mau disejajarkan dengan SS yang dicap sebagai penjahat Perang Dunia II.

Bernhard akhirnya menarik kembali usulannya itu. Namun kelak kemudian diketahui bahwa ada ratusan eks pasukan SS yang dikirim berperang ke Indonesia dengan status wajib militer.


sumber by:http://alifrafikkhan.blogspot.com
BACA SELENGKAPNYA - Mantan Pasukan SS Nazi Pernah Bertempur Dengan Pejuang Kemerdekaan Indonesia!

Album Foto Pengambil-alihan Sudetenland oleh Jerman


Sudetenland selama berlangsungnya pendudukan pasukan Jerman


General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (kedua dari kiri) bersama dengan Reichsstatthalter Franz Ritter von Epp (tengah, sebelah Schobert) di Sudetenland tahun 1938

Masih dalam rangkaian foto yang sama dengan di atas, hanya kali ini posisi Schobert dan Epp rada sedikit berubah


Eugen Ritter von Schobert (kedua dari kiri) dan Franz Ritter von Epp (keempat dari kiri) berkumpul di sebuah bekas bunker Cekoslowakia di Sudetenland


Seorang perwira Heer yang tidak diketahui namanya berpose di depan sebuah bekas bunker Cekoslowakia di Sudetenland


Reichsstatthalter Franz Ritter von Epp mengenakan seragam kehormatan (Charakter als) Generaloberst Heer selama berlangsungnya invasi Jerman atas Sudetenland

General der Infanterie Eugen Ritter von Schobert (pangkat terakhir Generaloberst) di Sudetenland. Dalam peristiwa pengambil-alihan ini dia menjabat sebagai panglima VII Korps

Generaloberst (pangkat kehormatan) Franz Ritter von Epp dalam kunjungan ke Sudetenland tahun 1938, tak lama setelah bersatunya kembali wilayah tersebut dengan Third Reich. Medali yang tergantung di jaketnya adalah Militär-Max-Joseph-Orden dari Bavaria, yang dianugerahkan kepadanya tanggal 23 Juni 1916. Ini membuat namanya ditambahi embel-embel "Ritter" yang merupakan gelar kebangsawanan Bavaria

Franz Ritter von Epp bersama dengan Oberbürgermeister Passau mengadakan kunjungan ke kastil terbesar disana ketika Sudetenland bergabung dengan Jerman tahun 1938. Setelah saya ubek-ubek primbon buat mencari identitas sang Oberbürgermeister, saya dapati namanya adalah Max Moosbauer yang menjabat dari tahun 1933 sampai dengan 1945, persis sama dengan masa kekuasaan Nazi Jerman!

Franz Ritter von Epp dikerubungi oleh para wanita lokal di Kastil Passau


Franz Ritter von Epp berfoto bersama dengan Oberbürgermeister Passau yang bernama Max Moosbauer

Kendaraan staff Nazi memasuki wilayah Sudetenland dengan mendapat penyambutan meriah dari warga setempat, lengkap dengan salam Nazi dan bendera Swastika yang terhampar dimana-mana

Infanterie-Regiment 90 di Sudetenland, 5 Oktober 1938


Kendaraan pengintai lapis baja bergerak melalui jalan kota di wilayah Schatzlar-Freiheit, Oktober 1938

Adolf Hitler memberikan pidato tak lama setelah aneksasi Jerman atas Sudetenland

Adolf Hitler disambut oleh penduduk Jerman di Sudetenland dalam kunjungannya ke Wildenau (1938). SS-Gruppenführer yang berdiri dengan wajah terhalang di jok belakang adalah Konrad Henlein, sementara jenderal Heer yang wajahnya persis berada di bawah siku Hitler adalah Walther von Reichenau

Pada tahun 1938 pasukan Wehrmacht menduduki kota Egger (sekarang berganti nama menjadi Cheb dan menjadi wilayah Republik Ceko). Kerumunan penduduk telah berkumpul di lapangan kota untuk melihat Hitler dan para pengiringnya melintas dengan menggunakan mobil bak terbuka. Di latar belakang kita bisa melihat gereja dan bangunan bersejarah lainnya


BACA SELENGKAPNYA - Album Foto Pengambil-alihan Sudetenland oleh Jerman

Bukti Kebohongan Holocaust


Tentara Jerman bersama tawanan Yahudi tak lama setelah penyerbuan ke Polandia (1939). Perhatikan orang kedua dari kiri, mirip siapakah dia? Tak salah lagi, Mahmud Ahmedinejad, Presiden Iran! :-)


Seorang prajurit unit Einsatzgruppe mengeksekusi Yahudi Rusia dalam sebuah lubang dengan disaksikan rekan-rekan mereka


Bahkan Ku Klux Klan pun menolak klaim Holocaust yang digembar-gemborkan Yahudi!


Tabel 'korban' keganasan Hitler


Peta kamp konsentrasi SS di Eropa

Selain Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, belum pernah ada tokoh di dunia yang berani secara terang-terangan mengatakan keberadaan holocaust hanya sekedar mitos. Sebab, bagi banyak orang, khususnya di Barat dan Eropa, menolak keyakinan keberadaan Holoucaust bisa dianggap sebagai ?anti semit’ dan sebuah pelanggaran tidak sepele.
Holocaust, yang diklaim kaum Yahudi sebagai peristiwa pembantaian oleh Nazi Jerman di bawah Adof Hitler di masa Perang Dunia II -kaum Yahudi juga menyebutnya sebagai ?the final solution- dan dianggap menyebabkan lebih dari enam juta kaum Yahudi ?dibantai’ di ruang gas di kamp-kamp Auschwitz tak lain hanyalah ?kebohongan’ tergoranisir dan tercanggih di abad ini.
Kecuali orang tak tidak waras, bagi kebanyakan orang normal, meyakini lebih dari enam juta kaum Yahudi disiksa dan dibantai adalah sulit dinalar. Bagi yang percaya propaganda murahan seperti ini, membantai jutaan orang -secara matematis membutuhkan 137 orang perjam-nya untuk dibantai-adalah omong kosong yang tak bermutu. Sebab, selama Perang Dunia II, hanya ada segelintir kamp-kamp di Jerman. Selain itu, kota Austchwitz adalah kota kecil. Seharusnya Jerman harus menyediakan ratusan kamp di kota kecil itu.
Bahkan selama 6 hari pada Oktober 1999, sebuah tim Australia yang dipimpin oleh Richard Krege -seorang insinyur elektronik terkemuka- melakukan pengujian terhadap tanah pada bekas kamp Treblinka II di Polandia, di mana para sejarawan Holocaust meyakini jutaan orang Yahudi dibunuh di kamar gas kemudian dikubur secara massal, tak mendapatkan bukti apapun, kecuali kebohongan.
Untuk yakin bahwa jumlah Yahudi di Eropa selama 60 tahun lalu melebih enam juta jiwa (sedangkan saat ini jumlah keseluruhan populasi hanya berkisar 20 juta jiwa) diperkirakan hanya bisa diwakili orang-orang yang ?tidak sehat’ berfikir.
Lantas bagaimana bisa cerita lelucon ini bisa “menyihir” jutaan orang dan Negara-negara besar di Barat dan Eropa? Panjang ceritanya. Lagi-lagi, tak jauh dari ?teori konspirasi’ (meski hal-hal seperti ini sering dianggap isapan jempol semata).

Sejak mendirikan negara tahun 1948 dengan merampas tanah Palestina, Israel tidak begiku dianggap penting di dunia. Bahkan ketika Israel ikut bersekutu dengan Perancis dan Inggris menyerang Mesir tahun 1956 yang membuat semenanjung Sinai jatuh, Israel tetap tak dianggap berarti.
Bahkan Amerika Serikat (AS) kala itu lebih memilih “Negara Arab” untuk menjaga hubungannya karena dianggap lebih menguntungkan secara politis di masa depan.
Yahudi -dalam hal ini Holocoust- tiba-tiba dianggap begitu penting bagi pemerintahan Amerika khususnya, setelah ia berubah menjadi ?industri politik’ yang digunakan untuk memeras dolar.
Sampai-sampai banyak warga Amerika yang lebih mengenal Holocaust dibanding sejarah penting mereka sendiri seperti peristiwa Pearl Harbor, di mana sejarah jatuhnya bom atom oleh Jepang. Bahkan hingga hari ini, tak ada penghargaan lebih tinggi melebihi Holocaust di Amerika Serikat (AS).
Begitu dahsyatnya “sihir” Holocaust, sampai-sampai bagi yang tak mengakui -termasuk yang menolak dan mengingkarinya-harus berhadapan dengan penjara. Tak kurang dari beberapa ilmuwan penting seperti; Robert Faurisson, Profesor Roger Garaudy (Perancis), David Irving (Inggris), Ernest Zandel (Kanada), Gatsom Amadeus (Swiss), George Ashley (AS), Dr. Joel Heyward (New Zealand), kesemuanya harus menjalani hukuman atas keberanian mereka menentang fakta adanya “kebohongan” Holocaust.
Buku ini merupakan salah satu buku laris di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Amerika. Penulisnya adalah Norman G. Finkelstein membuktikan sendiri kebenaran skandal bernama Holocaust. Sebuah fakta sejarah yang tiba-tiba berubah menjadi “industri politik” dan bisa memeras berbagai negara, terutama Amerika Serikat. Termasuk pemerasan bank-bank Swiss. Sang penulis, Norman G. Finkelstein -yang mengalami sendiri peristiwa itu, karena berdarah Yahudi-membuktikan banyak kebohongan yang kini terus-menerus dipaksakan ke seluruh penjuru dunia. Setidaknya, buku ini teramat penting bagi yang silau oleh tipu daya Yahudi.
Sebagaimana kata koran The Times, “Buku ini meneriakkan skandal. Ini adalah sebuah polemik yang disuarakan dengan keras.
BACA SELENGKAPNYA - Bukti Kebohongan Holocaust